2 Inggris. Di posisi kedua ada Inggris sebagai negara tersopan selanjutnya. DCI yang didapatkan Inggris tidak berbeda jauh dengan Belanda. Inggris memiliki DCI sebanyak 55 poin. 3. Amerika Serikat. Negara paling sopan selanjutnya yaitu Amerika Serikat (AS). Negara besar ini memiliki DCI sebanyak 56 poin.
Jakarta - Berbeda negara tentunya sudah berbeda peraturan hingga biaya hidup yang harus dikeluarkan. Di beberapa negara di dunia disebut ada yang memiliki biaya makan termahal hingga termurah. Ini setiap wilayah terlebih ketika sudah berbeda negara tentunya ada perbedaan cara hidup penduduknya. Salah satu yang paling krusial adalah perbedaan harga pangan yang penting untuk kelangsungan hidup bahan makanan yang ditetapkan di suatu negara tentunya juga berdasarkan dengan tingkat pendapatan dan kemampuan warga negaranya. Harga makanan di seluruh dunia pasti akan berbeda-beda antara satu negara dengan yang lainnya. Bahkan ada beberapa negara yang disebutkan memilih harga makanan termahal di dunia. Sedangkan sebagian lainnya dikatakan memiliki harga makanan termurah. Lihat ini 5 negara dengan harga makanan termurah dan termahal di dunia menurut Across MagazineSwiss dinobatkan sebagai negara dengan biaya hidup termahal karena harga makanannya yang tinggi. Foto Getty Images/iStockphoto/Andrzej Rostek1. SwissHingga tahun 2022, Swiss masih dinobatkan sebagai negara dengan biaya hidup termahal di dunia. Salah satunya yang paling tinggi adalah harga-harga makanan yang harus dikeluarkan oleh survey dan catatan dari penduduk di Swiss rata-rata akan menghabiskan Rp untuk belanja bahan makanan selama satu minggu saja. Bahkan untuk harga 300 gram daging sapi bisa dibanderol mencapai Rp Korea SelatanDikenal dengan budaya Kpop yang mendunia, ternyata harga makanan di Korea Selatan tergolong yang tertinggi. Walaupun begitu berbagai bahan makanan memang tersedia begitu lengkap di dalam seminggu orang Korea Selatan menghabiskan biaya Rp untuk membeli bahan makanan saja. Bahkan negara ini disebut menjadi negara Asia dengan biaya hidup NorwegiaHampir mirip dengan Korea Selatan, harga makanan Norwegia memiliki selisih yang tipis dengan biaya makan di Korea Selatan. Di Norwegia harga untuk 1 kilogram sosis saja bisa dipatok hingga Rp heran jika rata-rata penduduk Norwegia harus menghabiskan biaya sebesar Rp untuk bahan makanan selama seminggu. Untuk mendapatkan 1 liter susu saja mereka harus membayar hingga Rp IslandiaBukan hanya harga daging atau susu, di Islandia harga sayuran dan buah-buahan saja sudah dipatok begitu mahal. Negara dengan ibu kota Reykjavik ini memang dikenal dengan biaya makanan yang cukup minggunya, penduduk di Islandia tercatat mengeluarkan biaya untuk membeli bahan makanan mencapai Rp Harga sayuran seperti paprika saja per kilogramnya bisa dibanderol Rp PerancisDikenal dengan sebutan negara mode hingga negara romantis, ternyata jika tinggal di sini kamu harus menyiapkan uang yang banyak. Biaya membeli bahan makanan di Perancis begitu dapat menyimpan bahan makanan selama satu minggu, rata-rata orang Perancis akan menghabiskan Rp Harga makan siang di sana saja dipatok mulai Rp - Rp negara dengan harga makanan termurah di dunia ada ada di halaman berikutnya. Simak Video "Bikin Laper Rekomendasi Tempat Makan Steak Enak di Jakpus" [GambasVideo 20detik]
Hasilnya tingkat polusi gas di Cina mencapai 8,2 miliar ton setiap tahun, menempatkan Cina di peringkat teratas sebagai negara paling tinggi polusinya. Amerika Serikat Amerika memiliki banyak industri yang menopang perekonomiannya, dan berbagai industri yang ada di sana tidak hanya membantu roda pemerintahan Amerika terus berputar, namun juga
kasumkasrie kasumkasrie D. amerika serikat maaf ya dek klo salah Tiongkok kek udah salah songong lagi Iklan Iklan desti2412 desti2412 Iyaa jawabannya D. Amerika serikat. karna jumlah konsumsi di amerika itu per orang aja bisa menghabiskan 90,2 kg daging eh salah liat deng engga ada pilihannya bukannya tiongkok ya? yes Konsumsi ga harus makanan bisa yg lain Iklan Iklan

1 Islandia. Negara nordik ini telah menjadi pemuncak daftar negara teraman Global Peace Index sejak tahun 2011. Islandia berhasil menduduki negara teraman di dunia dilihat dari berbagai aspek kehidupannya. Negara Islandia memiliki tingkat kriminalitas yang rendah. Di negara ini hampir tidak ada polisi yang membawa senjata.

JAKARTA, - Bicara negara terkaya di dunia, yang terlintas di pikiran banyak orang sering kali adalah dua negara, yakni Amerika Serikat dan China. Sebagian lainnya mungkin akan menyebut Jepang. Memang jika diukur dari jumlah produk domestik bruto atau PDB, tiga negara yang disebut di atas adalah peringkat teratas secara global. Namun, bukan berarti sebagian besar dari penduduknya makmur dan negara makmur yang lebih akurat yakni diukur dengan menggunakan pendapatan per kapita karena pendapatan per kapita juga bisa menjadi tolok ukur sebaran distribusi kekayaan penduduk di suatu negara. PDB adalah total nilai produksi dan jasa yang dihasilkan semua orang atau perusahaan dalam satu negara. Sementara pendapatan per kapita adalah total PDB dibagi dengan jumlah penduduk. Baca juga Mao Zedong dan Pengalaman Kelam Penerapan Ekonomi Komunis China Dilansir dari Nasdaq, negara paling kaya di dunia berdasarkan jumlah pendapatan per kapita saat ini ditempati oleh adalah negara kecil yang terkurung daratan landlock yang dikelilingi oleh Jerman, Perancis, dan Belgia. Saat ini, Luksemburg masuk sebagai salah satu pusat keuangan terpenting di dunia. Meskipun demikian, hingga awal abad ke-20, ekonomi negara ini mayoritas bergantung pada industri baja. Luksemburg memulai dengan upaya besar untuk mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan baja sejak akhir 1950-an. Salah satunya, negara ini mulai fokus pada industri barang-barang mewah dan berkualitas tinggi serta sektor jasa keuangan. Baca juga Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa? Upaya ini menunjukkan hasil, jumlah nilai tambah di sektor produksi produk-produk ini naik menjadi 77 persen pada tahun 1995 dari 38 persen pada tahun 1958. Saat ini, sekitar 88 persen kekayaan Luksemburg berasal dari sektor jasa, termasuk hampir sepertiga dari jasa keuangan. Nilaiekspor pala, di pasar dunia adalah sebesar 22,15%. lawang, dan kapulaga Indonesia ke pasar dunia pada tahun 2006 adalah sebesar USD55.453.017, sedangkan nilai ekspor pala, lawang, dan kapulaga Indonesia ke pasar dunia pada tahun 2015 Di perdagangan dunia, Indonesia merupakan salah satu eksportir utama dari komoditas ekspor pala, lawang Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata 'kaya'? Terutama di era meningkatnya ketimpangan pendapatan antara orang kaya dan yang lainnya seperti saat ini. Kekayaan dianggap sebagai ukuran kemakmuran. Hal itu juga berlaku pada pandangan terhadap suatu negara. Banyak negara di dunia yang memiliki ragam kekayaan yang bermacam-macam. Namun, jika bicara soal negara kaya, acuan yang paling tepat untuk menggambarkannya adalah pendapatan atau produk domestik bruto PDB per kapita negara tersebut. PDB mengukur nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara, membagi output ini dengan jumlah penduduk penuh waktu adalah cara yang lebih baik untuk menentukan seberapa kaya atau miskin populasi satu negara relatif terhadap negara lain. Tidak sedikit negara kecil yang menyandang predikat negara terkaya, seperti Luksemburg, Singapura, dan Hong Kong. Negara-negara ini diuntungkan dengan memiliki sektor keuangan dan rezim pajak canggih yang membantu menarik investasi asing dan bakat profesional. Di samping itu, ada pula pertimbangan tingkat inflasi dan biaya barang dan jasa lokal yang menyajikan gambaran yang lebih akurat tentang standar hidup rata-rata suatu negara. Angka yang dihasilkan dikenal dengan paritas daya beli atau purchasing power parity PPP, yang sering dinyatakan dalam dolar internasional untuk memudahkan perbandingan antara negara yang berbeda. Pandemi Covid-19 mengangkat selubung disparitas ini dengan cara yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Meskipun tidak diragukan bahwa negara-negara terkaya memiliki sumber daya untuk memberikan perawatan bagi mereka yang membutuhkan dengan kualitas yang lebih baik. Tidak hanya itu, kemerosotan ekonomi memukul pekerja bergaji rendah lebih keras daripada mereka yang memiliki pekerjaan bergaji tinggi. Jenis ketidaksetaraan baru juga muncul, yakni beberapa orang dapat bekerja dari rumah, beberapa lainnya kehilangan mata pencaharian dan tidak memiliki jaminan keuangan sebagai cadangan. Melansir Majalah Global Finance, berikut 10 negara terkaya di dunia 2021. 1. Luksemburg PDB per kapita US$ 118 ribu Negara kecil di jantung Eropa ini terkenal dengan kastil dan pedesaannya yang indah, festival budaya atau spesialisasi gastronominya. Di tempat ini Anda juga bisa membuat rekening luar negeri melalui salah satu banknya meski setelah itu tidak pernah kembali ke negara itu lagi. Negara berpenduduk sekitar orang ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan, baik kepada turis maupun warganya. Luksemburg menggunakan sebagian besar kekayaannya untuk perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik kepada rakyatnya, yang sejauh ini menikmati standar hidup tertinggi di Zona Eropa. Di tengah krisis keuangan global dan tekanan dari UE dan OECD untuk mengurangi kerahasiaan perbankan berdampak kecil pada ekonomi, wabah virus corona memaksa banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan pekerjaan. Namun, melalui pengujian yang efektif dan langkah-langkah pelacakan kontak, Luksemburg telah mengatasi pandemi lebih baik dibandingkan sebagian besar tetangganya di Eropa. Akibatnya, pada tahun 2021 PDB Grand Duchy akan pulih sebesar 4% dari -1,3% pada tahun 2020. Negara ini mencapai angka US$ dalam PDB per kapita pada tahun 2014 dan tidak pernah melihat ke belakang sejak itu. Bahkan pandemi tidak bisa mengubah itu. Tahun 2021, Luksemburg mendapatkan PDB per kapita sebesar US$ atau Rp 1,69 miliar. 2. Singapura PDB per kapita US$ Ketika negara-kota itu merdeka pada tahun 1965, setengah dari penduduknya buta huruf. Dengan hampir tidak ada sumber daya alam, Singapura bangkit melalui kerja keras dan kebijakan cerdas, menjadi salah satu tempat paling ramah bisnis di dunia. Saat ini, Singapura adalah pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat. Itu tidak berarti bahwa mereka telah kebal dari dampak penurunan global, pada tahun 2020 ekonomi anjlok ke rekor 5,4%, menjatuhkan negara itu ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Dengan perkiraan kekayaan bersih $23 miliar, pemilik restoran Zhang Yong adalah orang terkaya yang tinggal di Singapura; Goh Cheng Liang yang berusia 93 tahun, pendiri salah satu pabrik cat terbesar di dunia, berada di urutan kedua dengan kekayaan US$ 21,7 miliar. Di tempat ketiga dengan aset sekitar US$ 15 miliar mengejutkan beberapa orang adalah Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, yang pada 2011 meninggalkan AS dengan 53 juta saham perusahaan dan menjadi penduduk tetap negara kepulauan itu. Saverin tidak memilih negara ini untuk menjauh dari kehidupan Amerika, namun Singapura adalah surga fiskal yang makmur di mana keuntungan modal dan dividen tidak dikenakan pajak. 3. Irlandia PDB per kapita $ Sampai saat ini, Irlandia tampak tak terbendung. Sementara seluruh Eropa menghadapi segala macam ketidakpastian berupa Brexit, ketegangan perdagangan dengan AS, hingga krisis pengungsi dan migran, ekonomi Irlandia terus berputar. Pada 2019, sementara zona euro tumbuh hanya 1,2%, itu berkembang lebih dari 5,9%, mengkonsolidasikan perannya sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat di benua itu. Itu semua berubah pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi lebih dari setengahnya dari level sebelumnya, meskipun diperkirakan akan pulih dengan baik tahun ini. Sebagai sebuah negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa, Irlandia adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis keuangan 2008. Mengikuti beberapa langkah reformasi yang sulit secara politik seperti pemotongan besar-besaran terhadap upah sektor publik dan merestrukturisasi industri perbankannya, negara itu mendapatkan kembali kesehatan fiskalnya. Negara ini mampu meningkatkan tingkat ketenagakerjaannya dan PDB per kapita meningkat tajam hampir dua kali lipat dalam waktu singkat. Irlandia adalah salah satu surga pajak perusahaan terbesar di dunia, dengan orang-orang biasa diuntungkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan multinasional. Menurut data OECD pendapatan rumah tangga per kapita nasional yang dapat dibelanjakan sebenarnya lebih rendah, yakni sekitar US$ per tahun. Sementara negara-negara anggota lainnya mampu meraup hingga US$ Selain itu, dengan penarikan dukungan pandemi pemerintah yang direncanakan membuat sekitar lebih banyak orang menganggur daripada sebelum pandemi, tingkat pengangguran negara itu diperkirakan akan naik menjadi 8,1% dari 5,8% saat ini. 4. Qatar PDB per kapita US$ Bukan hanya krisis kelebihan pasokan dan permintaan tahun lalu dan efek COVID-19 yang semakin parah harga minyak telah mengalami penurunan yang stabil dan terkadang dramatis sejak pertengahan 2010-an. PDB per kapita warga negara Qatar lebih dari US$ 143,222 pada tahun 2014. Setahun kemudian, turun ke angka US$ dan saat ini bahkan lebih rendah lagi. Namun, cadangan minyak, gas, dan petrokimia negara itu begitu besar, dan populasinya sangat kecil. Sehingga keajaiban arsitektur ultramodern, pusat perbelanjaan mewah, dan masakan lezat ini berhasil menduduki puncak daftar negara terkaya di dunia selama 20 tahun. Dengan hanya sekitar 12% penduduk jumlah warga negara Qatar, Covid-19 menyebar dengan cepat terutama di antara pekerja migran berpenghasilan rendah yang tinggal di tempat ramai. Berbagai upaya seperti karantina, pemberlakuan jam malam, dan lockdown telah diterapkan lebih dari sekali. Namun Qatar mengalami peningkatan kasus positif tertinggi dibandingkan negara teluk lainnya. Meski begitu, perekonomian telah menunjukkan kondisi yang akan berangsur stabil dan sekarang diproyeksikan pulih di tengah peningkatan produksi gas dan investasi dalam persiapan untuk Piala Dunia 2022. 5. Swiss PDB per kapita US$ Negara berpenduduk sekitar 8,6 juta ini berutang banyak kekayaannya kepada perbankan dan layanan asuransi dan pariwisata, serta ekspor seperti produk farmasi, permata dan logam mulia, serta instrumen dan mesin presisi. Pada tahun 2020 produksinya turun sebesar 2,9%. Namun, dengan industri perbankan, layanan finansial hingga agrikultur yang mereka miliki, Swiss mampu mempertahankan PDB mereka lebih tinggi dibanding negara-negara Eropa lainnya. 6. Norwegia PDB per kapita US$ Sejak penemuan cadangan lepas pantai yang besar pada akhir 1960-an, mesin ekonomi Norwegia didorong oleh minyak. Sebagai produsen minyak utama Eropa barat, negara ini telah diuntungkan selama beberapa dekade dari kenaikan harga. Awal tahun 2020 harga migas merosot, disusul pandemi global, mengakibatkan ekonomi Norwegia mengalami kontraksi sebesar 2,5% tahun lalu. Ini menjadi penurunan tahunan terbesar dalam setengah abad dan mungkin sejak Perang Dunia II. Namun pertumbuhan PDB sudah diproyeksikan untuk rebound pada tahun 2021 menjadi 3,9%. Lebih jauh lagi, ketika menghadapi masalah ekonomi apa pun yang mungkin menimpa mereka, orang Norwegia selalu dapat mengandalkan dana kekayaan negara senilai US$ 1,3 triliun, yang terbesar di dunia. 7. Amerika Serikat PDB per kapita US$ Selama tahun 2020, Amerika Serikat terus berusaha naik ke deretan 10 besar setelah tertatih selama dua dekade terakhir. Namun orang-orang amerika yang berada di populasi teratas justru terpantau memiliki kekayaan yang meningkat. Mereka yang berpendapatan US$ per tahun tetap bisa bekerja dari rumah, melihat investasi saham mereka yang nilainya terus tumbuh dan menerima stimulus lainnya. Antara Maret 2020 dan April 2021, menurut Institute for Policy Studies, kekayaan kolektif 719 miliarder Amerika melonjak $1,62 triliun, atau 55%, dari US$ 2,95 triliun menjadi US$ 4,56 triliun. Mereka sekarang memiliki kekayaan empat kali lebih banyak dari sekitar 165 juta orang Amerika di lapisan bawah. 8. Brunei Darussalam PDB per kapita US$ Kekayaannya Brunei Darussalam berasal dari cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar di negara itu, diperkirakan sekitar US$ 28 miliar, lebih dari 50 kali lipat kekayaan Ratu Elizabeth dari Inggris. Tak heran Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei hidup dengan mewah, memiliki kamar, termasuk 257 kamar mandi, ruang perjamuan yang dapat menampung hingga tamu, masjid untuk orang, kandang ber-AC untuk 200 kuda polo, 5 kolam renang dan 18 lift. Terlepas dari kemewahan raja, dan daya beli per kapita di atas kertas lebih dari US$ kondisi malnutrisi penduduk Brunei menjadi hal biasa. Meskipun datanya langka, diperkirakan 40% dari penduduknya yang kuat berpenghasilan kurang dari US$ per tahun. Untungnya, negara itu terhindar dari pandemi COVID-19 terburuk dengan hanya beberapa ratus kasus yang tercatat. Namun, turunnya harga minyak membuat pertumbuhan PDB turun menjadi 1,2% pada tahun 2020. Sebelumnya, tercatat pertumbuhan ekonomi Brunei tertinggi selama 13 tahun pada tahun 2019, yakni sebesar 3,9%. 9. SAR Hong Kong PDB per kapita US$ Bekas koloni Inggris, wilayah administratif khusus China ini merupakan pintu gerbang ke daratan utama dan pusat keuangan utama Asia. Ekonomi Hong Kong dicirikan oleh pajak yang rendah dan tidak ada keuntungan modal, tidak ada tarif impor atau ekspor barang dan kepemilikan penuh bisnis mereka untuk orang asing tanpa persyaratan kewarganegaraan, tempat tinggal atau kewarganegaraan. Akibatnya, pulau kecil yang hanya seluas kilometer persegi ini sangat kaya secara keseluruhan. Hong Kong bersaing dengan New York untuk mendapatkan gelar sebagai kota dengan jumlah individu sangat kaya terbesar di dunia, sekitar orang dengan kekayaan bersih US$ 30 juta atau lebih. Hebatnya, ketimpangan pendapatan yang melebar juga menjadi faktor penyebab kerusuhan politik yang mengguncang Hong Kong sejak 2019, mengganggu bisnis dan menakuti investor asing. Pandemi membuat ekonomi tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 6,1%, penurunan paling tajam yang pernah tercatat. 10. Denmark PDB per kapita US$ Kerajaan Denmark memiliki ekonomi berbasis layanan yang modern dan kompetitif secara internasional, yang juga berarti bahwa selama pandemi, keuangan rumah tangga dan publik tidak terlalu terpengaruh dibandingkan dengan negara-negara yang sangat bergantung pada kegiatan manufaktur, pariwisata, atau ekspor produk minyak bumi. Sebanyak 5,8 juta warga Denmark menikmati pekerjaan dan upah yang tinggi, sistem jaminan sosial yang efisien, dan secara rutin menduduki peringkat teratas negara-negara paling bahagia di dunia . Denganjumlah sekitar 100 pembunuhan setiap bulannya, negara ini menempati posisi ke lima sebagai negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. 4. El Salvador El Salvador merupakan negara bekas jajahan Spanyol berpenghuni sekitar 6,3 juta jiwa di kawasan Amerika Tengah. Negara ini memiliki tingkat pembunuhan yang sangat tinggi. Ilustrasi diabetes Foto Global Burden of Disease Report 2020, diabetes menjadi salah satu dari sepuluh penyakit tidak menular PTM penyebab kematian terbanyak di data dari International Diabetes Federation’s Diabetes Atlas 10 th Edition’ yang diterbitkan pada 2021, mengungkapkan angka diabetes di Indonesia menduduki peringkat kelima tertinggi di dunia dengan 19,47 juta rilis yang kumparan terima 8/6, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan 13 persen penduduk Indonesia menderita diabetes dengan potensi peningkatan yang signifikan setiap salah satu penyebab utamanya, tentu tingkat konsumsi gula masyarakat Indonesia yang dinilai tinggi. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2022 tentang Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Susenas oleh Badan Pusat Statistik pada Maret 2022, menunjukkan bahwa gula masuk dalam tiga dari lima komoditas pangan yang konsumsinya paling tinggi di diabetes. Foto ShutterstockLebih lanjut, data tersebut juga menjelaskan bahwa terdapat lima pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Seperti beras 98,68%, garam 96,37%, bawang merah 94,95%, minyak goreng 93,67%, dan gula tebu 92,30%.Selain itu, konsumsi gula masyarakat setiap bulan juga terkandung dalam beberapa jenis makanan dan minuman; seperti roti 61,21%, kue kering, biskuit, kue semprong 41,89%, dan kue-kue basah 57,17%.Begitu pula, gula terkandung dalam minuman favorit masyarakat Indonesia; seperti kopi, teh, susu cokelat, es krim, dan minuman berdasarkan survei berjudul Fluid Intake of Children, Adolencents and Adults in Indonesia, menemukan bahwa minuman dengan pemanis gula merupakan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, setelah air putih dan minuman laki-laki minum minuman manis. Foto ShutterstockKelebihan konsumsi gula ini juga dilaporkan dalam studi oleh Institut Pertanian Bogor, Indonesia IPB dan University of Life Sciences Polandia. Total konsumsi gula masyarakat di Jakarta Selatan mencapai 34,9-45,8 gram per kapita per hari, atau setara dengan sembilan sendok tersebut menemukan asupan gula, garam, dan lemak masyarakat di Jakarta Selatan tergolong Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa konsumsi gula 50 gram per hari, adalah jumlah berlebih dan menganjurkan konsumsi gula setiap hari tidak lebih dari 25 gram untuk tidak hanya menghindari diabetes, tapi juga mengurangi risiko PTM dalam jangka itu, masyarakat Indonesia dinilai masih sangat perlu untuk mengerem dan memperhatikan tingkat konsumsi gula harian mereka. Meski nyatanya beberapa survei sudah menyatakan bahwa pasca pandemi masyarakat Indonesia sudah mulai memperhatikan pilihan makanan yang lebih sehat. Berikutini 5 diantaranya yang berada di posisi teratas. 1. Venezuela. Dengan tingkat inflasi 9,986%, negara Venezuela memiliki tingkat inflasi paling tinggi di dunia. Ini lebih rendah dari tingkat inflasi Venezuela sebelumnya sebesar 14,291%. Adapun penyebab potensial hiperinflasi negara ini termasuk pencetakan uang yang banyak dan pengeluaran ttXNkk. 374 112 314 448 224 142 462 318 0

negara di dunia yang tingkat konsumsinya paling tinggi adalah